Tuan,
saat kau tersinggung karena merasa terhina, aku suka
Itu
tanda kita masih memelihara harga diri kita
Saat
kau tersinggung karena di caci maki, aku suka
Itu
tanda kalau kita masih memelihara kehormatan kita
Tuan,
saat kau malu dengan kaum mu, aku suka.
Itu
tanda kita masih peduli pada sesama
Saat
kau prihatin dengan segala suasana, aku suka
Itu
tanda kita masih memiliki cinta
Tapi
tuan, saat kau mulai marah tanpa henti
Saat
kau mulai mencaci, menghina dan memaki
Saat
kau mulai membagi informasi yang tidak terverifikasi
Saat
itu kau tiada berbeda dari yang kau benci
Tuan,
mungkin perlu kau cermati
Mengapa
kita dihina dan dicaci
Mengapa
kita seakan tidak dapat dipercaya lagi
Mengapa
saudara kita tidak dapat seiringan lagi
Tuan,
jangan buru-buru mencari salah di luar kita
Mungkin
kita bukanlah korbannya
Tapi
kitalah yang memberi alasan orang tertawa
Kita
yang memberi celah bagi penghina
Tuan,
jangan melihat persoalan dengan nafsu membara
Sehingga
tidak lagi melihat keadaan apa adanya
Berita
palsu, pelintiran, hoax pun ditelan semua
Saat
itu, bukan malaikat lagi kawan kita.
Tuan,
berpikirlah dengan pengetahuan yang kau miliki
Lihat
sebab musabab yang terjadi dengan teliti
Nilailah
keadaan diri kita sendiri
Sehingga
kita tahu apa yang harus diperbaiki
Tuan,
kita semua adalah bagian dari negeri
Negeri
yang mengalirkan darah para pendiri
Kalau
kita terus saling memaki
Perbaikan
apa yang bisa diwariskan ke anak cucu nanti.
Tuan,
kau, aku dan mereka berpegang pada prinsip yang dibela
Mempertahankan
kebenaran masing-masing kita
Percuma
diperdebatkan karena tidak ada ujung dan pangkalnya
Tak
akan mampu kita memahami kebenaran hakiki Sang Pencipta.
Tuan,
jangan ikuti mereka yang memperkeruh suasana
Mereka
mengambil untung dari perpecahan kita
Mereka
bernyanyi tralili di sekeliling meja makan bersuka ria
Kita
tenggelam dalam penyakit yang menebalkan karatan di hati kita.
Tuan,
kapan kita akan memperbaiki diri
Dari
sanalah kita akan terbang tinggi
Jangan
berikan celah untuk dihina dan dimaki
Tunjukanlah,
bahwa kita adalah rahmat bagi alam ini.
Begitulah....
No comments:
Post a Comment