Berisi Opini dan Pemikiran Terkait Berbagai Isu (Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sosial Budaya) yang Sedang Berkembang dan Mencoba Untuk Menjaga Pikiran dari Berbagai Hoaks

Search This Blog

Wednesday, March 1, 2017

TUAN, KAPAN KITA AKAN MEMPERBAIKI DIRI



Tuan, saat kau tersinggung karena merasa terhina, aku suka
Itu tanda kita masih memelihara harga diri kita
Saat kau tersinggung karena di caci maki, aku suka
Itu tanda kalau kita masih memelihara kehormatan kita


Tuan, saat kau malu dengan kaum mu, aku suka.
Itu tanda kita masih peduli pada sesama
Saat kau prihatin dengan segala suasana, aku suka
Itu tanda kita masih memiliki cinta

Tapi tuan, saat kau mulai marah tanpa henti
Saat kau mulai mencaci, menghina dan memaki
Saat kau mulai membagi informasi yang tidak terverifikasi
Saat itu kau tiada berbeda dari yang kau benci

Tuan, mungkin perlu kau cermati
Mengapa kita dihina dan dicaci
Mengapa kita seakan tidak dapat dipercaya lagi
Mengapa saudara kita tidak dapat seiringan lagi

Tuan, jangan buru-buru mencari salah di luar kita
Mungkin kita bukanlah korbannya
Tapi kitalah yang memberi alasan orang tertawa
Kita yang memberi celah bagi penghina

Tuan, jangan melihat persoalan dengan nafsu membara
Sehingga tidak lagi melihat keadaan apa adanya
Berita palsu, pelintiran, hoax pun ditelan semua
Saat itu, bukan malaikat lagi kawan kita.

Tuan, berpikirlah dengan pengetahuan yang kau miliki
Lihat sebab musabab yang terjadi dengan teliti
Nilailah keadaan diri kita sendiri
Sehingga kita tahu apa yang harus diperbaiki

Tuan, kita semua adalah bagian dari negeri
Negeri yang mengalirkan darah para pendiri
Kalau kita terus saling memaki
Perbaikan apa yang bisa diwariskan ke anak cucu nanti.

Tuan, kau, aku dan mereka berpegang pada prinsip yang dibela
Mempertahankan kebenaran masing-masing kita
Percuma diperdebatkan karena tidak ada ujung dan pangkalnya
Tak akan mampu kita memahami kebenaran hakiki Sang Pencipta.

Tuan, jangan ikuti mereka yang memperkeruh suasana
Mereka mengambil untung dari perpecahan kita
Mereka bernyanyi tralili di sekeliling meja makan bersuka ria
Kita tenggelam dalam penyakit yang menebalkan karatan di hati kita.

Tuan, kapan kita akan memperbaiki diri
Dari sanalah kita akan terbang tinggi
Jangan berikan celah untuk dihina dan dimaki
Tunjukanlah, bahwa kita adalah rahmat bagi alam ini.

Begitulah....

No comments:

Post a Comment