Berisi Opini dan Pemikiran Terkait Berbagai Isu (Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sosial Budaya) yang Sedang Berkembang dan Mencoba Untuk Menjaga Pikiran dari Berbagai Hoaks

Search This Blog

Saturday, November 11, 2017

KEMENTERIAN KETENANGAN JIWA

Mawar


Kelihatannya kita memerlukan satu kementerian lagi untuk mengatasi masalah ketidaktenangan jiwa. Mungkin bisa disebut Kementerian Ketenangan Jiwa dan Menterinya di sebut Menteri Jiwa Tenang. Tupoksinya mengatasi jiwa yang gelisah. Hehehe.

Tapi jangan salah di tafsir ya. Saya tidak bermaksud untuk membicarakan orang yang menderita penyakit kejiwaan sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia yang kemudian menjadi pasien sakit jiwa. (pengertian penyakit kejiwaan ini dari https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_mental)

Bukan itu.

Ini bukan tentang orang yang memiliki gangguan mental atau sakit berubah ingatan, tetapi tentang orang yang jiwanya tidak tenang. Ketidaktenangan jiwa ini mesti ditangani dengan serius jika tidak ingin memunculkan dampak sosial yang luas.


Memang sih, kita sudah ada kementerian kesehatan, ada kementerian agama, ada kementerian pendidikan dan kebudayaan, ada kementerian riset, teknologi dan pendidikan tinggi, ada juga beberapa kementerian pemberdayaan manusia. Kita juga punya banyak sekali sekolah umum, sekolah agama, mulai dari tingkat dasar sampai pasca sarjana. Punya banyak sekali organisasi kemasyarakat dalam segala bidang. Banyak juga partai politik yang menampung dan menyampaikan aspirasi. Kita juga memliki ratusan anggota DPR mulai dari tingkat kabupaten sampai DPR RI, plus DPD. Kita juga dipimpin oleh banyak pemimpin mulai dari tingkat lingkungan sampai presiden dan seterusnya.
Tapi, masih banyak juga jiwa-jiwa yang tidak tenang.

Ada suami yang menembak istrinya karena di gugat cerai.
Ada remaja yang berkelahi, tawuran dan balap liar untuk tampak hebat.
Ada yang korup demi terlihat terhormat dan kaya.
Ada yang memanipulasi keinginan beribadah orang banyak demi keuntungan materi.
Ada yang memeras untuk mendapatkan narkoba dan miras.
Ada yang merampok untuk foya-foya.
Ada yang menghina dan mencaci maki karena beda pilihan politik dan cara memahami tuhan.
Ada orang tua yang membunuh anaknya karena marah kepada pasangannya.
Dan banyak lagi.

Apa saja wujud jiwa yang tidak tenang itu? diantaranya:
jiwa-jiwa gelisah yang pemarah
jiwa-jiwa gelisah yang egois dan mau enaknya sendiri
jiwa-jiwa gelisah yang pendusta
jiwa-jiwa gelisah yang munafik
jiwa-jiwa gelisah yang sombong
jiwa-jiwa gelisah yang tidak bisa melihat keadaan
jiwa-jiwa gelisah yang selalu resah
jiwa-jiwa gelisah yang manipulatif


Jiwa-jiwa gelisah yang jomblo tidak termasuk ya, hehehe.

Hayo, siapa yang mau menjadi Menteri Jiwa Tenang!

Begitulah...

No comments:

Post a Comment