Oleh: Maya Sari AR
Kalau
di ingat-ingat zaman lampau dan zaman now, sosok Bapak
buat ku adalah segalanya.
Bapak
itu tegas banget, disiplin, teratur, rapi. he
is one of the perfect man that i know.
Waktu
kecil gak ada tu yang namanya nonton tv kalau hari sekolah. Setiap jam 19.00 WIB,
tv dah harus di matiin. Harus masuk kamar dan belajar.
Kadang,
waktu si Bapak inspeksi ke
kamar, buku bacaan tepat di depan wajah.kereeennn kan?? Soalnya kalau ketahuan tidak belajar, bisa gawat. Tekun bener
nih anak pikir Bapak. Nah looo..gimana gak tekun, di baliknya buku pelajaran itu ada komik seru,
hahayy.. Nakal-nakal remaja..
Jam
22.00 waktu terlama untuk tidur malam. Lampu kamar harus mati, tanda bahwa
penghuni kamar sudah harus tidur. Tapi, Kenakalan
remaja sering berlanjut.
Di balik pintu kamar,
menggunakan cahaya yang berasal dari ruang tamu
tetap baca komik.
Setiap
makan malam harus makan di meja makan bersama. Apapun kegiatan harus di hentikan.
Bersyukur, kegiatan makan bersama membuat keluarga akrab dan dekat satu sama
lain.
Jangan
pernah letakkan barang di sembarang tempat. Itu prinsip si bapak. Letakkan
barang kembali pada tempatnya. Nah untuk urusan yang satu ini emang gak bisa di
anggap main-main. Siap-siap aja kena amukan penggetar jiwa.
Jangan
suka jajan sembarangan. Si bapak paling nggak suka tu makan yang mengandung
penyedap masakan. So... Dia suka marah kalau kami kebanyakan jajan di luar.
Nah, biasanya jajanan luar di bawa pulang ke rumah. Trus di makan di rumah, jadi
jajanan dalam rumah. Haha, salah satu kenakalan remaja lainnya.
Harus
on time. Benar-benar disiplin. Aku sering bilang
kalau Bapak itu panglima perang. Sistem
militer berlaku di rumah ku. Padahal Bapak PNS. Terkadang
ampe geleng-geleng kepala aku di buat si Bapak.
Kalau ada acara keluarga janji
berangkat jam 8 malam, jam
4 sore dah di buru-buru untuk bersiap.1 jam sebelumnya pasti Bapak
dah siap. Kata Bapak lebih baik menunggu daripada di
tunggu. I love it.
Bapak
selalu menjadi guru, sahabat, motivator terbaik.
Ketika masalah datang, dia selalu memegang tangan dan menenangkan anak-anaknya. Do’a
tulusnya selalu ada untuk anaknya dalam
setiap sujudnya. Berupaya
sebisanya mendukung anak-anaknya tanpa mendikte anak-anaknya. cerita tentangnya
gak ada habisnya..terutama ilmu dan kasih sayangnya.
Tapi jangan berpikir kalau Bapak tidak demokratis dan mau
menang sendiri. Dalam urusan yang berkaitan dengan masa depan anak-anaknya,
bapak memang sulit kompromi, tapi untuk kepentingan bersama sebagai keluarga,
tidak ada putusan yang diambil sendiri. Mau buat rumah, modelnya diserahkan
kepada anak-anak. Mau pasang keramik, milih keramiknya sesuai selera anak-anak.
Mau ngecet rumah, semua anak-anak di ajak ke toko cat untuk memilih cat yang
sesuai selera.
Dan, bapak adalah laki-laki paling romantis yang pernah
ku lihat. Bahkan di akhir hayatnya, Bapak masih berusaha membuat surprise untuk
ibu ku.
No comments:
Post a Comment