Berisi Opini dan Pemikiran Terkait Berbagai Isu (Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sosial Budaya) yang Sedang Berkembang dan Mencoba Untuk Menjaga Pikiran dari Berbagai Hoaks

Search This Blog

Friday, November 24, 2017

WOW, BESAR JUGA GAJINYA.



Gaji Tim Anis-Sandi

Malas sebenarnya ikut-ikutan mengomentari kinerja pimpinan baru yang baru beberapa bulan memimpin di Jakarta. Selain karena masih baru banget, juga karena saya bukan warga ber-KTP Elektronik DKI Jakarta.

Tapi, besaran rupiah untuk gaji Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) di Jakarta itu, bikin wooowww juga.  


Dibandingkan penghasilan pokok saya yang tiga koma (tanggal satu masuk, tanggal tiga sudah koma), gaji satu anggotanya 7 kali lebih besar sedangkan gaji satu ketuanya 8 kali lebih besar. Jadi gaji yang dianggarkan untuk satu orang cukup untuk membayar penghasilan pokok 7 atau 8 orang dosen dengan pangkat dan golongan seperti saya. Dan ini sudah berlangsung sejak periode sebelumnya. Bedanya yang dianggarkan kali ini lebih banyak berkali lipat.

Bukan dengki sih, tapi syirik aja. Hehehe, ngak juga. Soal rezeki sudah ada aturannya, kalau dari sumber yang halal dan tidak merugikan orang lain, meski sedikit, akan membawa berkah serta kalau berasal dari sumber yang haram atau zolim akan membawa musibah di dunia dan di akhirat. Saya percaya itu.

Mudah-mudahan kinerja tim ini benar-benar akan memberikan manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh warga DKI dan nanti waktu yang akan membuktikan. Kalau bagi saya sih, ngak ada masalah. Biarlah itu menjadi urusan Pak Anis-Sandi, DPRD DKI Jakarta dan masyarakat di sana.


Cuma, saya jadi penasaran juga. Kira-kira tim atau staf yang serupa ada juga ngak ya di Provinsi dan di kabupaten/kota saya? Kalau ada berapa alokasi APBD untuk mereka dan apa manfaat yang sudah dirasakan dari tim-tim itu?

Momentum kehebohan gaji tim gubernur di Jakarta dan biaya-biaya lainnya di APBD Jakarta ini bisa di gunakan oleh masyarakat di daerah lain untuk lebih peduli dan cerdas dengan keuangan daerahnya masing-masing. Mengetahui alokasi keuangan daerah di APBD dan penggunaannya adalah hak masyarakat daerah itu.

Saya sambil menulis ini juga sedang menelusuri APBD provinsi dan kabupaten/kota saya tahun 2017 ini. Alhamdulillah, beberapanya sudah bisa diakses di google. Sayangnya ilmu saya dalam membaca angka-angka di APBD itu terbatas. Melihat deretan angkanya saja, saya sudah pusing:)
Mudah-mudahan teman-teman yang punya kemampuan dan keahlian dalam menganalisis keuangan dearah berkenan untuk membuat tulisan-tulisan ringan secara objektif tentang analisis APBD di media sosial untuk menambah wawasan kita semua.

Saya juga terbayang senyum di wajah seorang guru perempuan dan bayinya yang kemaren ditunjukan fotonya oleh seorang sahabat ke saya. Guru itu melahirkan dalam perjuangan untuk mendapatkan tunjangan profesi sebagai tambahan gaji pokoknya. Beliau melahirkan di detik-detik akhir program pelatihan dan nanti masih harus mengikuti ujian lagi untuk benar-benar bisa dinyatakan lulus sertifikasi dan mendapat sertifikat guru profesional. Setelah itu semua selesai baru menerima tambahan penghasilan yang total semua penghasilannya kurang lebih 4 kali lebih kecil di bandingkan gaji anggota tim gubernur di Jakarta. Itupun kalau syarat kinerjanya terpenuhi.


Cerita sahabat saya itu, beliau memaksakan diri didampingi suami dan orang tuanya untuk datang demi mengikuti aktifitas penilaian terakhir dalam proses pelatihan. Dari kelas langsung ke rumah sakit dan melahirkan.    

Semangat ya buk guru. Anak ibu lahir dalam perjuangan orang tuanya meningkatkan derajat hidup dengan cara yang bermartabat. Mudah-mudahan dia kelak akan menjadi salah satu anak bangsa yang mengharumkan nama negara ini.

Begitulah...

Note: gambar yang digunakan di skrinsyut dari http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/11/22/oztcag385-heboh-besarnya-gaji-tim-gubernur-anies

No comments:

Post a Comment