Judulnya kelihatan
akrab banget ya, hehehe. Maaf ya King Salman, bukannya sok akrab, tapi biar
enak aja nulisnya. Boleh, ya.
Gimana mau akrab, kenal aja ngak. Saya ini mah apa, gitu.
Tapi King Salman, saya sungguh senang Anda berkunjung ke negara kami. Wajah
anda teduh sekali, rasanya nyaman di hati. Andai wajah-wajah sebagian besar
tokoh-tokoh kami yang belakangan muncul di Media seteduh wajah anda, cuaca di rakyat
Indonesia akan cerah terus. Mataharinya bersinar terang , udara terasa hangat,
ditambah semilir angin sejuk dan langit dihiasi awan-awan putih yang indah. Di
malam hari bintang bersinar dengan jelas:) Wow, indahnya...
Tapi saat ini cuaca di rakyat kami sedang tidak stabil
dan cenderung moody. Suasananya
gampang berubah, kadang panas menyegat kulit, kadang hujan gerimis mengundang,
kadang berawan gelap tapi ngak hujan-hujan, kadang berangin kencang
menumbangkan pohon-pohon dan menimpa mobil yang lagi parkir. Pokoknya cuacanya
tergantung selera lah. Selera siapa saya juga ngak tau. Tapi kehadiran anda
bagi saya membuat cuaca kami lebih cerah dan mudah-mudahan konsisten lebih
cerahnya itu.
Tapi itu bagi saya ya King Salman. Bagi sebagian –
mungkin sebagian besar dari kami – cuacanya tetap saja moody. Kalau ngak percaya, lihat saja di media sosial kami. Suruh
penerjemah Anda menerjemahkan sambil anda istirahat menjelang tidur. Mungkin
bisa jadi cerita pengantar istirahat anda untuk beberapa bulan ini. Banyak
sekali cerita tentang Anda di sana. Ada yang mungkin akan membuat anda tertawa,
atau sekedar tersenyum saja. Ada juga yang mungkin membuat anda marah dan ada
juga yang mungkin membuat anda sedih sambil berkata: “wah, mereka segitunya ya,
ngak nyangka gue”.
Ada yang ramah menyambut anda, “selamat datang King
Salman, maaf saya tidak bisa ikut menyambut, ya. Lagi sibuk soalnya”. Jangankan
Anda, saya aja heran. Orang ini siapa? Ada juga yang tak henti-hentinya mensyukuri
kehadiran Anda sebagai salah satu tanda kebesaran Tuhan. Ada yang berdiskusi pedas
–karena kadang ditambah caci maki – tentang jumlah uang dan barang-barang yang
ada bawa. Ada yang bertarung bebas di ring sosial media – tanpa ada wasitnya –
tentang siapa yang menyambut anda, siapa yang bersalaman dengan anda, siapa
yang diundang atau tidak diundang untuk sekedar mendengar pidato singkat anda. Ada
yang membuat status di pesbuk belatar merah dan diakhiri beberapa tanda tanya. Ada
yang membuat penasaran dengan membagi berita dan dibumbui dengan kalimat “ternyata
begini, hihihi”. Hihihi nya ini yang membuat saya ngeri. Ada juga yang
mengelinding kesana kemari sampai-sampai nyerempet Pilkada DKI putaran ke dua
nanti. Hehehehe, pokoknya rame lah.
Kalau saya sih asik-asik aja walau saya akui anda memang
lebih istimewa. Dulu pernah juga datang presiden Amerika Serikat ke negeri kami
ini, tapi bukan presiden yang sekarang ini, ya. Kalau yang sekarang ini saya
kurang yakin dia akan bertandang. Selain kebijakannya yang membuat kami sakit
gigi, mungkin dia juga merasa sudah cukup akrab dengan beberapa petinggi negeri
dan pengusaha besar kami sebelum dia menjadi presiden, jadi gak perlu lagi
datang, mungkin bisa diskusi di grup WhatsApp aja, hehehe. Lagi pula negara
kami kelihatannya mulai mengurangi ketergantungnya sama Amerika.
Nah,
presiden Amerika yang sebelumnya itu, juga heboh waktu itu. Beliau datang
bersama Menlu dengan pesawat pribadi masing-masing. Jadi dua pejabatnya, dua
juga pesawatnya. Lalu ada kapal induk yang mampu menampung pesawat tempur,
tank, personil militer dan perlengkapan perang lainnya. Pesawat tempurnya juga
sempat berputar-putar di wilayah kami ini. Presiden itu juga punya hubungan
sejarah dengan Indonesia. Dia pernah sekolah di sini dan suka makan bakso kami.
Bedanya dengan Anda, kalau yang satu memamerkan kekuatan militernya, anda
menunjukan kekuatan finansial anda.
Kami,
untuk saat ini tentu saja memilih anda. Karena kami tidak terlalu membutuhkan
kekuatan militer asing itu, yang kami butuhkan adalah dana asing untuk mengejar
ketertinggalan kami dari dua negara berpenduduk terbesar lainnya, Tiongkok dan
India dan juga dari negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Kami sudah
terlalu lama berleha-leha, jadi cukup banyak tertinggalnya. Ini salah satu
alasan yang membuat anda, menurut saya, istimewa.
Alasan
berikutnya, Anda datang dari negeri yang sebagian besar kami terikat ke negeri
itu. Kami yang sudah mampu, merasa belum sempurna kalau belum berkunjung ke
negeri Anda. Makanya bisnis perjalanan ke negeri anda, bisa anda temukan di
mana-mana. Ada yang jual ladang loh, untuk membiayai perjalanan ibadah ke
negeri anda. Karenanya kunjungan anda ini adalah kunjungan dari orang yang
menjaga negeri yang menjadi mimpi kami, termasuk saya. Kakak saya dan banyak
lagi yang lainnya sudah menabung beberapa tahun untuk nanti memenuhi panggilan
ibadah ke negeri anda. Tentu saja anda istimewa.
Jadi King Salman, saat Presiden kami, ketua
parlemen kami dan anda menyatakan bahwa negeri kita bersaudara, saya rasa kami
tidak ada yang menolaknya. Kalau ada yang menolak mungkin sedang galau aja,
kurang minum, kurang konsentrasi dan nanti akan berteriak JEPAAANG, seperti
yang ada di iklan itu. Karena kita bersaudara, jadi harus tolong menolong dan
saling menguntungkan. Ya, kan.
Untuk
urusan saling menguntungkan ini, anda harus sedikit berpacu dalam melodi. Karena
negara kami sedang seksi-seksinya. Penduduk kami banyak dan belum banyak produk
yang mampu dibuat secara mandiri, jadi bisa sebagai pasar potensial bagi anda. Alam
kami walau terus terkuras, tapi masih kaya, anda bisa investasi di sana. Infrastruktur
kami banyak yang belum tersedia, juga tempat yang baik untuk anda menanamkan
dana. Tapi negara-negara lain juga merasakan seksinya negara kami. Mereka akan
berebut dengan anda.
Presiden
kami kelihatannya mampu melihat dengan baik potensi ini, sehingga negara-negara
dengan basis ideologi yang berbeda-beda bisa ngumpul untuk investasi di negara
kami. Kemaren Tiongkok, lalu Iran, kemudian Australia, dan sekarang anda, belum
lagi negara-negara yang sebelumnya sudah datang juga. Sebentar lagi Prancis
kabarnya juga akan mendarat. Hanya Amerika saja yang pusing kepalanya.
Jadi
prospek negara kami cerah dan terbuka, walaupun ada sebagian kami yang nakal
lalu menyandingkan Presiden kami dengan anda sebagai Raja Arab dengan Raja
Hutang. Tapi ngak usah anda pikirkan, karena Presiden kami kelihatannya juga
tidak memikirkan kenakalan teman-teman kami ini. Beliau nampaknya tidak mau
repot menjelaskan apa beda hutang masa lalu dengan hutang masa kini dan
bagaimana prospek masa yang akan datang. Biar waktu saja yang menilainya. Kalau
saya mah, optimis orangnya:)
Memang
ada juga yang bertanya-tanya tentang kelanjutan korban bencana yang pernah
terjadi di negara anda, atau tentang peran negara anda melindungi negara-negara
seagama lainnya dan perlindungan anda untuk saudara kami yang sedang bekerja di
negara anda. Tapi tak masalah karena Anda diuntungkan dengan alasan kedua tadi,
bahwa kita bersaudara. Jadi untuk anda, urusan dengan rakyat kami akan lebih
mudah, walaupun sebagian dari kami berharap anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
itu. Makanya beriventasilah sebanyak-banyaknya, hehehe. Jangan sampai
ketinggalan dengan negara-negara lain yang juga melihat negeri kami sebagai mitra
strategis untuk berbagi keuntungan.
Untuk
cuaca rakyat yang moody tadi, saya
yakinkan anda bahwa itu juga tidak akan mengganggu rencana investasi anda. Tapi
nanti saja saya jelaskan ya. Saya terlalu lelah soalnya. Hari ini saya sibuk
sekali. Bangun pagi saya baca status dan berita di FB, melihat kabar-kabar di
WA dan gambar/video di Instragram. Setelah itu saya memikirkan rencana-rencana
hari ini sambil minum teh. Sambil memikirkan rencana, saya kembali baca status
dan berita di FB, melihat kabar-kabar di WA dan gambar/video di Instragram,
mana tau ada yang baru. Teh habis diganti kopi. Lalu saya melanjutkan
memikirkan rencana-rencana tadi. Mulai agak lelah lalu lihat status lagi, kali
ini pake update status juga sambil
main game di HP. Lalu kembali ke rencana-rencana. Saya sempatkan juga pergi
ngobrol ke sana kemari dengan kolega sambil minum teh tapi sekarang ada es nya.
Selepas itu saya membaca berita-berita dan mensharenya di FB dan grup WA. Lalu saya
pulang dan kembali memikirkan rencana-rencana. Aktifitas ini sungguh membuat
saya sibuk dan lelah.
Jangan
heran ya King Salman, kami memang gitu orangnya. Tapi sebagian aja loh yang
kayak saya. Sebagiannya lagi ada juga yang sedikit rencana, sedikit medsos dan
sedikit ngobrolnya serta tenaganya digunakan untuk mengeksekusi rencana yang
sedikit itu. Tapi kalau pemilihan, saya kira, saya dan teman-teman saya akan
menang melawan sahabat yang tenaganya produktif itu. Saya lebih banyak soalnya.
Hehehe.
Itu
saja dulu King Salman, besok mudah-mudahan bisa saya lanjutkan dengan KING
SALMAN, KAMI MEMANG GITU ORANGNYA 2 untuk tema cuaca moody di rakyat kami dan hubungannya dengan investasi anda.
Selamat
menikmati alam Indonesia ya King Salman, semoga negeri kami menjadi negeri
menyenangkan untuk Anda dan Anda selalu di Lindungi Allah SWT...
No comments:
Post a Comment