Sahabat,
sulitkah bagimu untuk menerima perbedaan?
Bukankah
sejak semula kita sudah diingatkan
Bahwa
kita akan terdiri dari golongan-golongan
Lalu
mengapa kita harus sengit mempertentangkan?
Sahabat,
tidakah kalian melihat perjuangan para nabi?
Didera
berbagai cobaan untuk menyampaikan pesan sejati
Tidaklah
mereka lantas merasakan kesenangan duniawi
Lalu
mengapa kita merasa pantas untuk saling mencaci?
Sahabat,
tidak kah kalian takut kepada Tuhan?
Sang
Sejati Pemilik Kebenaran
Pemilik
suara-suara yang kau keluarkan
Pemilik
kata-kata yang kau tuliskan.
Sahabat,
untuk apakah kepada kita dihadirkan para nabi?
Untuk
apakah kita dibekali ayat-ayat suci?
Bukankah
untuk kita merubah diri?
Menjadi
rahmat bagi seluruh alam ini?
Sahabat,
tidakah kalian melihat apa yang telah kita lakukan?
Ada
yang mencerca atas dasar agama yang dianugrahkan
Ada
yang menjadikannya bahan bercandaan
Seolah-olah
agama hanya aksesoris badan.
Sahabat,
bagaimana kita akan mempertanggungjawabkan semua ini
Menjadikan
diri seakan melebihi kekuasaan Allah sendiri
Seolah-olah
kita sendirilah yang akan menilai
Segala
amal ibadah kita setelah kita mati
Sahabat,
tidakah hati kita memiliki getaran
Merasa
bersalah atas perkembangan keadaan
Melampaui
batas-batas yang ditentukan
Melakukan
yang sebenarnya kita tidak mampu menentukan
Sahabat,
relakah engkau dengan semua keadaan ini
Seolah-olah
kita tidak lagi mampu mengendalikan emosi
Seolah-olah
kita bisa menafsirkan sekehendak hati
Seolah-olah
agama milik kita pribadi
Sahabat,
kenalkah engkau dengan Muhammad sang penutup zaman
Apakah
Beliau tidak cukup lagi untuk menjadi teladan
Haruskah
Beliau kita kecewakan
Dengan
pertentangan yang tidak berakhiran.
Sahabat,
pendirian tentu saja harus kita miliki
Sebagai
jalan mencintai Allah dari lubuk hati
Bukan sebagai alasan untuk keangkuhan
diri
Apalagi untuk memeriahkan caci maki
Sahabat,
kita hanya memiliki tetesan pengetahuan
Sungguh
tidak cukup untuk memelihara kesombongan
Berserah-dirilah
kepada Tuhan
Hanya Beliau-lah sang penentu
kebenaran
Sahabat, memang kita tidak boleh
berpasrah diri
Kita harus memperbaiki semua keburukan
ini
Menjadikan kita sebagai cahaya bagi
bumi
Menerangi dunia dengan pancaran
surgawi
Sahabat, jadikanlah kita sebagai
teladan
Contoh segala bentuk kebaikan
Contoh segala model pengetahuan
Contoh segala jenis penghormatan
kemanusiaan.
Sahabat, kemudian katakanlah kepada
dunia ini
Keburukan kita adalah karena kita pribadi
Kebaikan kita adalah karena agama yang
diyakini
Sehingga kita dan agama kita tidak
diragukan lagi
Sahabat, bukankah perbedaan juga
rahmat Tuhan?
Bukankah perbedaan akan membuka banyak
jalan?
Jalan bagi kita untuk mendekati
kebenaran
Walau kebenaran hakiki bukan kita yang
menentukan.
Semoga Allah SWT melimpahkan segala
rahmat-Nya bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment