Berisi Opini dan Pemikiran Terkait Berbagai Isu (Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sosial Budaya) yang Sedang Berkembang dan Mencoba Untuk Menjaga Pikiran dari Berbagai Hoaks

Search This Blog

Tuesday, July 10, 2018

SEPAKAT UNTUK TIDAK SEPAKAT



http://rfwahyudi.blogspot.com


Apa yang salah dari orang yang menyampaikan ide, gagasan dan pendapat?
Tidak ada. Itu hak orang-orang yang berakal dan berpikir.

Bukankah munculnya beragam-ragam pendapat, mahzab, aliran dan kelompok-kelompok meskipun dalam lingkup yang sama adalah konsekuensi logis dari bekerjanya akal dan keberpikiran itu?



Mendiskusikan beda bangku dengan kursi saja bisa muncul beragam pemaknaan dan sudut pandang meski sedang mempelototi bangku dan kursi yang sama. Mungkin mereka tidak akan berselisih saat menunjuk mana yang kursi dan mana yang bangku. Tapi, ketika mereka mencoba untuk menafsirkan lebih jauh lagi, besar kemungkinan akan terjadi perbedaan pendapat. Konon pula hal-hal yang lebih rumit.


Kalau orang yang berakal dan berpikir itu berlomba-lomba mencari hal-hal positif dari berbagai gagasan, ide dan pendapat, bukankah itu akan sangat baik sekali untuk saling mengoreksi dan memperbaiki? Barangkali untuk tujuan inilah (agar saling mengisi) Allah SWT tidak menciptakan manusia dengan kemampuan dan kecenderungan berpikir seragam meski beberapa bagian organ-organ tubuhnya bisa saling dipertukarkan. Mata, jantung, ginjal dan hatinya bisa dipindahkan ke orang lain, tapi kemampuan berpikir dan merasakannya tidak.

Kalau akal dan pikiran itu tidak digunakan untuk saling beradu gagasan positif tapi digunakan untuk menegakan kebenaran sendiri, memaksa orang lain menerima pandangannya sendiri, menakuti-nakuti atau mengakal-ngakali orang lain yang muncul ya pertentangan. Semakin kuat anda memaksakan pendapat anda kepada orang lain yang berbeda pendapat dan meyakini pendapatnya benar juga, semakin kuat pula orang tersebut mempertahankan pendapatnya. Apalagi kalau pendapat itu menyerang orang lain, tentu saja orang yang diserang akan membela dirinya.



Kalau memang tak bisa sepakat, ya sudah, sepakat saja untuk tidak sepakat tanpa perlu saling menghujat. Lalu jalani hidup sebaik-baiknya sesuai keyakinan masing-masing dan lakukan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, orang lain, negara dan bangsa.

Toh, tak satu manusiapun mampu mengetahui kehendak Allah SWT dengan pasti dan tak pula manusia yang ditunjuk untuk menghitung amal dan dosa manusia lain karena itu tugas malaikat yang tergaransi ketaatannya.

Semua orang bertanggung jawab untuk dirinya masing-masing. Perbuatan baik yang dilakukan kepada orang lain pun sebenarnya perbuatan baik bagi diri sendiri. Perbuatan buruk terhadap orang lain juga sebenarnya perbuatan buruk terhadap diri sendiri. Sehebat-hebatnya seseorang, dihadapan Allah SWT, dia hanya mampu bermohon dan mengharapkan Allah SWT memberikan rahmat kepadanya. Tak ada manusia yang mampu memaksa Allah SWT mengikuti kehendaknya.

Manusialah yang harus mendekatkan dan menyandarkan diri kepada Allah SWT, bukan Allah SWT yang mendekatkan dan menyandarkan diri kepada manusia. Semua kita memang harus memegang teguh apa yang kita yakini sebagai benar tapi hanya Allah SWT yang menjadi pemilik kebenaran sesungguhnya.



Jadi bro, beradu gagasanlah, jangan berlomba hujatan. Ide dan gagasan itulah yang memperbaiki, sedangkan hujatan-hujatan itu menghancurkan.

Kalau anda tidak setuju dengan orang lain, sampaikan ketidaksetujuan itu dengan beradab dan jangan memaksakan kehendak. Orang yang tidak setuju dengan anda belum tentu salah karena anda pun belum tentu benar. Mengklaim kebenaran sebagai milik sendiri hanya dilakukan oleh orang-orang yang sombong. Kita semua terbatas dan Allah SWT telah menunjukan keterbatasan itu dengan sangat indah, yakni melalui ketidakmampuan mengartikan kata-kata singkat seperti Alif Lam Mim, Ha Mim, dan Ya Sin.

Kalau anda tidak memiliki gagasan jangan mencemooh gagasan orang lain.
Kalau anda tidak mengerti jangan menghujat ide orang lain.
Kalau anda tidak paham jangan memaki pendapat dan pendirian orang lain.
Kalau berbicara satu topik jangan mengaitkan kesana kemari dengan hal-hal yang tidak relevan dan membuat orang lain bingung.
Kalau anda tidak mengetahui dengan pasti, jangan menyebarkan informasi yang menjadi media ghibah dan fitnah.
Kalau ada mengetahui sesuatu jangan menyembunyikan informasi dan mempelintirnya sehingga orang keliru menerima dan memahami informasi.
Kalau ada tidak memiliki ilmu yang cukup, jangan sombong dan merasa mengetahui segala-galanya.
Kalau anda memiliki gagasan, jangan jadikan gagasan itu sebagai media menyakiti orang lain.
Kalau itu semua anda lakukan, anda patut dikasihani.

Begitulah…

No comments:

Post a Comment