Berisi Opini dan Pemikiran Terkait Berbagai Isu (Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sosial Budaya) yang Sedang Berkembang dan Mencoba Untuk Menjaga Pikiran dari Berbagai Hoaks

Search This Blog

Saturday, December 2, 2017

TIDAK ADA ANAK MUDA YANG GENERASI MECIN!

Bukan Generasi Mecin


Setiap kali membaca di Medsos ada yang mengetik Generasi Mecin sebagai ejekan untuk anak-anak muda yang dianggap bodoh dan tidak berpikir dulu sebelum bertindak, saya merasa sedih dan baper. Terbayang anak saya yang dikategori sebagai generasi mecin, saya tidak akan bisa menerimanya.

Bagi ku, tidak ada generasi mecin dalam pengertian yang seperti itu. Semua anak muda adalah generasi penerus yang akan menjadi pemimpin bangsa ini, terlepas dari bagaimana sikap mereka hari ini.



Bahwa sekarang kita semua kebanyakan makan makanan yang menggunakan penyedap adalah fakta. Tapi, itu bukan berarti itu memberi hak kepada kita untuk merendahkan anak-anak muda kita dengan sebutan generasi mecin.

Memang banyak yang bertingkah bodoh, konyol, tidak berpikir panjang sebelum berbuat, malas belajar, malas membaca, menyukai hal-hal yang instan, tidak mau bekerja keras, rendah etika, suka ngeyel, keras kepala dan sebagainya.

Memang banyak yang gagah-gagahan tawuran demi eksistensi dan membuang nyawa percuma atau minimal luka-luka. Ada yang merasa keren dengan balapan liar di jalan raya dan mengganggu orang banyak. Ada yang mencuri, merampok dan begal. Ada yang dengan  konyol berbuat asusila, merekam dan menyebarluaskannya. Ada yang menggunakan narkoba sebagai ikon kebanggaannya.  

Ada juga yang aktif berpartisipasi dalam kebisingan publik dengan nalar yang terbatas. Ikut serta sebagai penyebar hoax, pembuat ujaran kebencian, debat tak karuan di medsos plus dengan segala hina-menghinanya dan termehek-mehek ketika ditangkap polisi karena perbuatan itu. Dan banyak kekonyolan lainnya.



Tapi, bukankah mereka semua adalah generasi dan anak-anak kita?

Bukankah semua yang mereka lakukan itu adalah hasil didikan dan keteladanan kita?

Yang berprestasi, kreatif dan menghasilkan inovasi-inovasi baru juga tidak terhitung banyaknya. Yang juara olimpiade matematika, fisika, dll, banyak. Yang mampu membuat rancangan teknologi terbaru, juga banyak. Yang menghasilkan karya ilmiah berkualitas, rame. Yang mengembangkan bisnis dengan basis teknolgi, tak terhitung jari. Yang berlaga dalam kompetisi internasional, juga tidak sedikit. Yang terus belajar dan berjuang dengan segala keterbatasannya juga tidak kalah banyaknya. Yang mengembangkan kemampuannya secara otodidak juga banyak.

Saya setiap hari bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa saya yang terus berusaha mengupdate diri, mengasah ilmu, meningkatkan prestasi, dan menyiapkan diri menyongsong masa depan. Meski dengan ngomel-ngomel dan lelah, mereka mampu menyelesaikan proses belajarnya dengan baik.

Bukankah merdekanya negara ini adalah buah perjuangan yang melibatkan energi anak-anak muda?

Saya selalu percaya, bahwa jika anak-anak muda kita diberikan ruang yang tepat untuk mengekspresikan diri, diposisikan sebagai subjek yang setara dalam proses pembelajaran, diberikan contoh keteladanan yang baik, difasilitasi dan dilapangkan jalannya, mereka mampu menghasilkan hal-hal diluar ekspektasi kita, para orang dewasa. Saya telah berkali-kali membuktikannya.



Tugas kita semua, para orang dewasa, orang tua, guru, dosen, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pemerintah, legislatif dll adalah membersihkan jalan mereka dari ranjau-ranjau yang menghambat mereka mendapatkan masa depan yang lebih baik. Juga menunjukan hal-hal yang baik dan produktif itu seperti apa. Selanjutnya biarlah mereka berjalan dengan rasa bangga dan harga diri.

Sudahlah, berhentilah menghina anak-anak muda kita dengan sebutan generasi mecin. Sebutkan itu tidak pantas untuk mereka.

Mungkin, sebutan itu lebih pantas ditujukan kepada para orang-orang dewasa yang gagal menjadikan dirinya sebagai contoh keteladanan yang baik.

Begitulah...

No comments:

Post a Comment