Berisi Opini dan Pemikiran Terkait Berbagai Isu (Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sosial Budaya) yang Sedang Berkembang dan Mencoba Untuk Menjaga Pikiran dari Berbagai Hoaks

Search This Blog

Tuesday, February 6, 2018

DIBATASI DENGAN PIDANA

http://rfwahyudi.blogspot.co.id




Sekarang kata dibatasi ini menjadi topik hangat.
Ada yang setuju dan ada yang tidak setuju.
Yang setuju demi menghormati orang lain.
Yang tidak setuju demi kebebasan berekspresi.


Saya membayangkan anak-anak dengan orang tua mereka.
Mungkin hal yang paling menjengkelkan baginya adalah ketika ada keinginannya tidak dipenuhi. Pada keadaan ini para orang tua mungkin sekali akan dituduh tidak sayang, pelit, tidak mengerti dan seterusnya. Bagi mereka, kebenaran adalah miliknya. Sulit utk meminta anak-anak memahami pembatasan yang dibuat orang tuanya.


Pada sisi orang tua, keadaan yang menjengkelkan barangkali ketika anak mereka tidak mengikuti batasan-batasan yang ditentukan. Padahal maksud pembatasan itu tidak lain karena rasa sayang dan masa depan sang anak. Cukup banyak yg luput memperhatikan apakah pembatasan itu tepat atau cara membatasinya tepat untuk kebutuhan anak yang sedang berkembang. Disisi ini kebenaran adalah milik para orang tua.


Inilah dilematisnya dibatasi:)


Seandainya pikiran dan nurani kita bekerja sebagai mana layaknya yang dianugrahkan kepada kita, kata dibatasi ini tidak diperlukan. Keberadaban akan muncul dengan sendirinya. Tidak perlu khawatir ekspresi orang lain akan mencelakai kita dan tidak perlu juga menentukan bagaimana bentuk ekspresi itu. Keadaan ideal, semua orang menjaga dirinya dari mencelakai orang lain dan menghormati orang lain dengan kehendaknya sendiri.


Tapi keadaanya tidak ideal. Masih diperlukan dorongan dari luar diri individu untuk saling menghormati.


Kalau memang kesadaran sendiri sulit untuk diharapkan, ya sudah, batasi saja dan konsekuensinya akan ditanggung bersama-sama. Walaupun, menyedihkan sekali bahwa dalam masyarakat beragama yang beradab, ternyata masih diperlukan ancaman pidana untuk melindungi orang lain dari lidah-lidah yang tajam.


Berekspresilah secara bertanggungjawab dan bertanggungjawablah untuk ekspresi yang dilakukan.


Semoga semakin banyak orang yang dewasa:)


Begitulah...


Note: Mengulang postingan lama dengan sedikit edit dan tambahan:)

No comments:

Post a Comment